Sampah plastik sudah menjadi permasalahan lingkungan hidup yang serius dan mengancam. Ratusan juta ton kantong plastik digunakan setiap harinya. Hal ini dibarengi juga dengan jumlah limbah plastik seperti kantong plastik, botol minuman, sedotan, dan banyak lagi yang terus bertambah. Padahal satu kantong plastik saja membutuhkan waktu 500 hingga 1000 tahun untuk dapat terurai dan kembali ke alam. Sekitar 1,3 milyar ton sampah plastik setiap tahunnya di kota-kota besar. Di Indonesia, produk sampah plastik mencapai 5,4 ton per tahun.
Australia, Brazil, Afrika Selatan, dan masih banyak lagi juga mengalami permasalahan yanag sama. Sehingga mereka mulai mencari bahan pengganti plastik yang lebih alami dan mudah terurai. Indonesia sendiri juga sudah mulai bergerak untuk mengatasi masalah penggunaan kantong plastik ini, mulai dari pemberlakuan kantong plastik berbayar di pasar modern serta pengembangan teknologi untuk mencari kantong plastik yang lebih alami dan ramah lingkungan.
Sifat sampah plastik tidak mudah terurai, proses pengolahannya menimbulkan toksik dan bersifat karsinogenik, butuh waktu sampai ratusan tahun bila terurai secara alami. Sampah plastik saat ini selalu menjadi masalah utama bagi kita semua bahkan dalam pencemaran lingkungan baik pencemaran tanah maupun laut, karena sifat sampah plastik yang tidak mudah terurai.
Kantong plastik digunakan untuk menunjang kehidupan manusia. Sifatnya yang ringan, tahan air, dan fleksibel menjadi pilihan untuk membawa barang saat berbelanja. Namun pemakaian kantong plastik menjadi semakin tidak terkendali dan membawa masalah bagi lingkungan. Sedangkan secara alamiah kantong plastik konvensional baru bisa terurai setelah ratusan tahun.
Perlu disadari bahwa Permasalahan ini merupakan tanggung jawab seluruh warga di berbagai belahan dunia untuk kelangsungan bumi, satu-satunya tempat makhluk hidup tinggal. Kita seharusnya menyadari bahwa kesadaran akan lingkungan perlu ditingkatkan. Untuk dapat mengatasi permasalahan ini misalnya, masyarakat dapat memulai dengan melakukan diet kantong plastik. Cara lain untuk mengatasi penumpukan limbah plastik adalah dengan melakukan pemotongan tingkat limbah dengan beralih ke teknologi biodegradable misalnya.
Biodegradable merupakan alternatif yang dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi seperti melakukan penambahan additive dalam pembuatan plastik seperti oxo-biodegradable agar plastik bisa lebih cepat kembali ke alam. Bisa juga dicapai dengan cara alami seperti penggunaan plastik dari singkong misalnya. Teknologi ini sudah berhasil dikembangkan di Indonesia. Ecoplas merupakan salah satu produk dari Indonesia yang berhasil mengubah serat singkong menjadi plastik dengan kekuatan sama seperti plastik konvensional namun bisa terurai dan kembali ke alam dalam kurun waktu yang lebih cepat yakni sekitar 2 tahun saja.
Mari kita menjadi masyarakat yang cerdas, dengan mengurangi penggunaan plastik serta mengganti plastik menjadi lebih ramah lingkungan.